Pasar valuta asing (foreign exchange market) adalah pasar yang memperdagangkan berbagai mata uang suatu negara (the currencies of the various nation’s). Pasar valuta asing bukan berarti mempunyai lokasi tertentu seperti pasar komoditi, tapi merupakan organisasi beberapa instansi, diantaranya ; bank sentral, eksportir, importir, dan lain-lain. Organisasi ini dapat menjual dan membeli valuta asing, berarti mereka mempunyai cadangan valuta asing.
Banyak fungsi dari pasar valuta asing, di antaranya;
1. Mentransfer daya beli dari satu mata uang dengan mata uang lainnya.
2. Untuk membeli kredit bagi perdagangan luar negeri.
Walaupun banyak fungsi pasar valuta asing, namun yang lebih penting adalah dalam mentransfer daya beli (kurs), yang sering juga disebut dengan exchange rate.
Kurs (Exchange Rate)
Dalam perdagangan internasional, eksportir menerima valuta asing sebagai hasil dari penjualan produknya, tetapi valuta asing tersebut belum dapat langsung dipergunakan dalam negeri. Di pihak lain importir membutuhkan valuta asing untuk membayar produk yang di belinya (diimpor), karena mata uang dalam negerinya kemungkinan tidak dapat diterima oleh eksportir. Baik eksportir maupun importir memerlukan pasar valuta asing untuk melakukan transaksi penukaran daya beli mata uang tersebut. Jadi kurs (exchange rate) tidak lain dari “Nilai satu mata uang relatif terhadap mata uang lainnya”.
Contoh:
1. Kurs antara dollar dengan poundsterling.
£1 = $2,00
2. Kurs antara rupiah dengan dollar.
$1 = Rp9.700,00
3. Dan lain-lain.
Dari kurs tersebut dapat kita lihat bahwa ; nilai poundsterling lebih tinggi dari dollar di mana apabila Amerika membeli atau mengimpor produk seharga £1, maka dia harus membayar $2,00. Demikian pula dengan rupiah terhadap dollar bahwa nilai rupiah lemah dari dollar, berarti apabila Indonesia mengekspor suatu produk ke Amerika dengan harga Rp9.700,00 berarti Indonesia hanya menerima $1.
Perbedaan nilai kurs ini di tentukan oleh kekuatan demand dan supply masing-masing negara.
Sebagai contoh ;
• Apabila permintaan Indonesia terhadap dollar lebih tinggi dari penawaran dollar Amerika ke Indonesia maka nilai dollar akan lebih besar daripada rupiah. Begitu pula dengan mata uang lainnya.
• Apabila permintaan negara Malaysia terhadap rupiah lebih tinggi daripada Indonesia menawarkan rupiah, maka nilai rupiah akan lebih tinggi dari uang Malaysia.
Sebenarnya nilai mata uang suatu negara juga merupakan salah satu indikator majunya suatu negara tersebut. Tingginya nilai dollar, yen, poundsterling terhadap mata uang lainnya terutama terhadap mata uang negara berkembang, menunjukkan permintaan negara berkembang terhadap ketiga mata uang tersebut lebih tinggi, daripada mereka meminta mata uang negara berkembang.
Sistem Penetapan Kurs VALAS :
1. Fixed Exchange Rate (Sistem Kurs Tetap/Stabil)
Sistem ini diciptakan berdasarkan perjanjian Bretton Wood pada tahun 1944 yang telah melahirkan suatu lembaga moneter internasional yang sekarang ini dikenal sebagai International Monetary Fund (IMF).
Salah satu kondisi utama yang diperlukan agar arus perdagangan dan investasi internasional atau antar negara dapat berjalan lancar adalah sistem nilai tukar atau foreign exchange rate yang tetap atau stabil. Sehingga akan memberikan kepastian kepada kegiatan perdagangan dan investasi atau dunia bisnis internasional pada umumnya
2. Floating Exchange Rate (Sistem Kurs Mengambang/Berubah)
Dalam hal ini nilai tukar suatu mata uang atau valas ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran pada bursa valas.
Apabila penentuan kurs valas di bursa valas tersebut terjadi tanpa campur tangan pemerintah maka disebut sebagai sistem clean float atau freely floating system atau sistem kurs mengambang murni.
Sebaliknya, apabila pemerintah turut campur tangan mempengaruhi permintaan dan penawaran terhadap valas di bursa valas maka disebut sebagai dirty float atau managed float system atau sistem kurs mengambang terkendali.
Sistem ini banyak digunakan oleh berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.
3. Pegged Exchange Rate System (Sistem Kurs Terkait)
Sistem tukar ini dilakukan dengan mengaitkan nilai mata uang suatu negara dengan nilai mata uang negara lain atau sejumlah mata uang tertentu. Sistem ini antara lain dilakukan oleh beberapa negara Afrika yang mengaitkan nilai mata uangnya dengan USD dan SDR.
Pengikut
Rabu, 10 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar